Kondisi ini membuat kaki Hannah terasa sakit dan nyeri hingga ia kesulitan bermobilisasi. Tak hanya itu, demi meringankan sakit yang dialaminya, gadis 18 tahun yang menjadi atlet karate ini harus mengonsumsi 40 pil sehari. Dengan kaki yang diamputasi, otomatis Hannah harus mengubur impiannya untuk menjadi karateka terbaik di Inggris.
"Saya belum pernah mendengar sindrom ini sebelumnya sampai saya mengalaminya sendiri. Rasa sakit di kaki saya amat menyiksa dan saya pikir, amputasi adalah jalan keluar dari masalah saya," kata Hannah kepada Western Daily Press.
Meski begitu, remaja yang sudah berhasil meraih sabuk hitam di klub karatenyta ini berusaha agar ia bisa tetap menjadi atlet meski menggunakan kursi roda. Namun, hal terpenting menurut Hannah saat ini adalah bisa mengenyahkan rasa sakit di kakinya. Saking parahnya, kadang Hannah sampai menangis karena tak kuat menahan rasa sakit yang ia rasakan.
Baca juga: Cek di Sini, Aneka Penyebab Sindrom Kaki Gelisah
Sementara menunggu jadwal operasi, Hannah rutin kontrol ke Chelsea and Westminster Hospital dan untuk melakukan itu, ia membutuhkan anestesi umum. Dikutip dari Mayo Clinic, complex regional pain syndrome merupakan sindrom langka yang bersifat kronis.
Sindrom ini biasanya memengaruhi lengan dan kaki, kemudian timbul pasca cedera, operasi, stroke, atau serangan jantung. Penyebabnya belum diketahui pasti namun untuk penanganannya, pasien bisa diberikan obat pereda nyeri, kortikosteroid, jenis obat lain, atau bahkan operasi.
Gejala complex regional pain syndrome di antaranya rasa terbakar di lengan atau kaki, kulit yang terlalu sensitif, perubahan suhu, warna, serta tekstur kulit, perubahan rambut dan kuku di tangan atau kaki, sendi kaku, otot melemah, bengkak, kejang otot, dan sulit menggerakkan tubuh.
Baca juga: Obesitas dan Jarang Olahraga Tingkatkan Risiko Nyeri Sendi Lutut
(rdn/up)
Posted by:
Published :2016-03-30T17:09:00+07:00
Alami Sindrom Langka Pasca Operasi, Kaki Karateka Ini Terancam Diamputasi