Kondisi ini bisa dialami oleh semua wanita usia produktif dengan gejala yang paling umum adalah rasa sakit hebat ketika menstruasi dan juga infertilitas. Menurut peneliti Stacey A. Missmer dari Brigham and Women's Hospital mengatakan sayangnya banyak wanita yang tak sadar terhadap endometriosis.
"Banyak gadis dan wanita tak sadar bahwa rasa keram saat menstruasi dan nyeri panggul bisa karena endometriosis. Gadis dan wanita ini sebetulnya bisa diobati lewat operasi untuk mengangkat jaringan endometriosis atau dengan terapi hormon termasuk di dalamnya kontrasepsi oral," kata Missmer seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (30/3/2016).
Baca juga: Keluhan-keluhan yang Umumnya Dialami Wanita dengan Endometriosis
Masalahnya menurut Missmer bila kondisi tak diobati bisa jadi gangguan yang ada lebih dari sekedar gangguan reproduksi. Hal ini terlihat ketika ia memeriksa data dari 116.000 wanita dan menemukan bahwa endometriosis berkaitan dengan peningkatan risiko sakit jantung.
Peningkatan ini terjadi hingga tiga kali lipat sampai wanita berusia 40 tahun. Di atas usia tersebut risiko endometriosis terhadap sakit jantung semakin berkurang seiring bertambahnya usia.
Missmer mengatakan hal ini mungkin bisa terjadi karena endometriosis memicu terjadinya peningkatan stres oksidatif, inflamasi kronis sistemik, dan kolesterol tinggi yang semua itu merupakan faktor risiko untuk sakit jantung.
"Selain itu, mungkin juga endometriosis dan penyakit jantung koroner ini berakar dari kerentanan genetik yang sama," pungkas Missmer yang telah mempublikasi studinya di jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes.
Baca juga: Endometriosis Bisa Sembuh 100 Persen? Ini Kata Dokter(fds/up)
Posted by:
Published :2016-03-30T16:24:00+07:00
Bila Tak Diobati, Endometriosis Bisa Juga Tingkatkan Risiko Sakit Jantung