Diungkapkan psikolog anak dan keluarga Roslina Verauli, M.Psi, sibling rivalry atau persaingan antar saudara sejatinya terjadi bukan secara alamiah. Sebab, itu semua karena respons si anak pada adiknya.
"Penelitian menunjukkan sibling rivalry muncul karena semata repsons anak terhadap penghayatan dia pada perbedaan sikap orang tua pada dia dan adiknya," kata Vera, begitu ia akrab disapa, di sela-sela Media Gathering Bebehero di Resto Bunga Rampai, Jl Teuku Cik Ditiro, Jakarta Pusat, seperti ditulis pada Rabu (30/3/2016).
Baca juga: Punya Saudara 'Menyebalkan' Bisa Bermanfaat untuk Kesehatan Anak
Menurut Vera boleh-boleh saja memberi pengertian pada anak misalnya, kondisi perut ibu yang besar karena ada sang adik di dalamnya. Atau, memberi tahu anak soal adik bayi. Namun, bagaimana jika memberi anak boneka bayi sebagai bentuk pengenalan bagi dia?
"Ya namanya anak ada boneka, bisa aja dilempar sama dia. Untuk lebih real-nya, nanti kalau adiknya sudah lahir, ajak anak bermain bareng adiknya. Minta dia ngelus-ngelus adiknya seperti yang dilakukan mamanya," kata Vera.
Apalagi, di usia 0-3 bulan umumnya bayi lebih mudah 'dipegang' siapa saja. Sehingga, waktu tersebut bisa digunakan untuk mendekatkan hubungan bayi dan si kakak. Selain itu, Vera mengingatkan jangan terlalu beri perbedaan perhatian pada anak.
Bagaimanapun, meski si adik telah lahir, sang kakak apalagi yang masih berusia balita pasti bisa merasa cemburu. Namun, itu bisa diminimalisir jika ayah atau ibu tetap berusaha seimbang dalam memberi perhatian dan kasih sayang pada si kecil.
Baca juga: Kisah Unik si Kembar, Anak Mereka Lahir di Hari yang Sama (rdn/up)
Posted by:
Published :2016-03-30T08:54:00+07:00
Trik Agar si Kecil Tidak Cemburu pada Calon Adiknya