dr Budi Wiweko, SpOG(K), founder SMART IVF, mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu penyedia program medical tourism di Asia. Sayangnya, hal ini tidak diketahui oleh masyarakat yang lebih memilih untuk pergi ke Singapura, Malaysia atau Thailand.
"Indonesia saat ini hanya jadi market saja. Di Singapura dan Malaysia itu pasien paling banyak berasal dari Indonesia. Padahal bicara masalah pelayanan, kualitas dokter hingga peralatan, kita tidak kalah dari Malaysia dan Singapura," tutur pria yang akrab disapa dr Iko ini, dalam seminar media Layanan Medical Tourism Sahid Sahirman Fertility Center, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
dr Iko menjelaskan ada dua alasan utama mengapa orang Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri. Pertama adalah biaya pelayanan yang lebih murah. Kedua adalah keinginan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Baca juga: 70 Persen Pasien Internasional RS di Singapura Berasal dari Indonesia
Padahal menurut dr Iko, kedua hal ini bisa didapatkan di Indonesia. Untuk pelayanan bayi tabung saja, biaya program bayi tabung di SMART IVF lebih murah daripada program bayi tabung di negara-negara tetangga, bahkan lebih murah daripada Amerika Serikat dan Eropa.
"Di Indonesia itu rata-rata program bayi tabung biayanya 5.000 sampai 6.000 USD, sementara di Amerika sekitar 12.000 sampai 15.000 USD. Kalau di SMART IVF itu harganya cuma 3.000 sampai 3.500 USD," tambah pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Fertilitas in Vitro Indoensia (PERFITRI) ini.
Jika dikonversi ke rupiah, maka biaya program bayi tabung di Amerika sekitar Rp 160-200 juta dan rata-rata harga di Indonesia berkisar di Rp 67-80 juta. Ini jauh lebih mahal daripada harga yang ditawarkan SMART IVF yang berkisar di Rp 40-47 juta.
Oleh karena itu, Sahid Sahirman Memorial Hospital (SSMH) bekerja sama dengan SMART IVF meluncurkan program Medical Tourism Fertility Center. Direktur Utama PT Sahid Sahirman Medical Center, Exacty B Sryantoro mengatakan Fertility Center SSMH merupakan program klinik kesuburan berbasis medical tourism pertama di Indonesia.
"Group Sahid dikenal sebagai bisnis hotel yang mengedepankan hospitality service. Dengan begini, pasien SSMH tidak akan merasa seperti berada di rumah sakit dan tetap merasa nyaman, ditunjang dengan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi," tuturnya.
Baca juga: Tiap Tahun Ratusan Orang Indonesia ke Malaysia untuk Wisata Sambil Berobat
(mrs/up)
Posted by:
Published :2016-03-29T18:50:00+07:00
Jangan Salah, Indonesia Juga Bisa Kembangkan Program Medical Tourism