Terlalu Maskulin dan Gengsi, Pria Jadi Sering Abaikan Gejala Penyakit

Jakarta, Tak seperti wanita, pria seringkali dianggap lebih kuat sehingga mereka enggan mengeluhkan perubahan tak biasa di tubuhnya. Termasuk perubahan yang mungkin merupakan gejala penyakit.

Terkesan sepele, namun seperti disampaikan oleh Diana Sanchez dari dan Mary Himmelstein dari Rutgers University bahwa kondisi ini lama-kelamaan turut memengaruhi risiko keparahan penyakit tersebut, yang kemudian berujung pada risiko kematian.

Studi sebelumnya di Amerika Serikat menyebutkan bahwa angka harapan hidup pria lebih rendah lima tahun dibandingkan wanita. Nah, berangkat dari hasil studi tersebut, Sanchez dan Himmelstein mencoba mencari tahu penyebabnya.

Mereka melibatkan sekitar 250 pria, yang diberikan kuesioner tentang tingkat maskulin responden. Setelah itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk konsultasi kesehatan dengan dokter.

Baca juga: Berkat Tato, Simon yang Dulunya Botak Kini Punya 'Rambut' dan Kembali Pede

Hasilnya, pria dengan kepercayaan tradisional tentang maskulinitas, misalnya dengan sifat yang menunjukkan keberanian dan pengendalian diri emosional, lebih sering mengabaikan masalah kesehatan mereka. Akibatnya, keterlambatan tindakan medis pun sering terjadi.

"Semakin tinggi angka skala maskulinitas pria, semakin kecil kemungkinan pria mau berbicara secara terbuka tentang gejala dan masalah kesehatan mereka pada dokter. Ini karena mereka tidak ingin menunjukkan kelemahan atau ketergantungan dengan orang lain, termasuk dokter berjenis kelamin pria," ungkap Sanchez, seperti dikutip dari News Max Health, Senin (28/3/2016).

Studi ini sendiri telah dipublikasikan dalam jurnal The Preventive Medicine dan The Journal of Health Psychology. Dalam studi tersebut, Sanchez menjelaskan bahwa sifat maskulin memang merupakan sifat dasar pria. Namun sebenarnya konsultasi kesehatan bukanlah pertanda pria lemah secara psikologis.

"Tapi ini masih sulit diterima. Kebanyakan responden mengaku masih kuat meskipun sedang sakit. Sebagian besar dari mereka juga enggan pergi ke dokter saat sakit yang dirasakan masih belum terlalu berat," tutur Sanchez.

Menurutnya, hal psikologis inilah yang kemudian membuat pria menjadi lebih sulit untuk sembuh saat diketahui mengidap penyakit tertentu. Alasannya, seringkali diagnosis ditemukan terlambat dan pengobatan pun kemudian menjadi terlambat juga.

Baca juga: Suntik Vitamin C Agar Kulit Kencang dan Cerah, Amankah?

(ajg/up)

Let's block ads! (Why?)

thumbnail Title: Terlalu Maskulin dan Gengsi, Pria Jadi Sering Abaikan Gejala Penyakit
Posted by:Rajin Viral
Published :2016-03-28T16:38:00+07:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
Terlalu Maskulin dan Gengsi, Pria Jadi Sering Abaikan Gejala Penyakit

Related Posts: