"Meningkatnya jumlah penyakit tidak menular dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr Lily S. Sulistyowati, MM.
Terkait peningkatan kanker rahim ini, peneliti di Cancer Research UK mengatakan kemungkinan karena makin banyak orang yang obesitas. Bagaimana penjelasan pastinya masih belum diketahui namun diduga karena lemak ekstra di tubuh memproduksi hormon yang bisa memicu kanker.
Baca juga: Ini Bedanya Kondisi Kanker Serviks, Indung Telur dan Rahim
Para ahli mengatakan ketika banyak lemak menumpuk di tubuh ada hormon pertumbuhan dihasilkan yang bisa mendorong sel untuk terus membelah diri. Pada akhirnya kemungkinan terbentuknya tumor pun jadi semakin besar.
"Sangat mengkhawatirkan melihat kasus kanker rahim meningkat begitu tajam. Kami tak tahu penjelasan pastinya, namun yang kami ketahui adalah bahwa sekitar sepertiga dari kasus berkaitan dengan kegemukan. Oleh karena itu tak heran melihat peningkatan kasus kanker bersamaan dengan peningkatan kasus obesitas," ujar Profesor Jonathan Lederman dari Cancer Research UK seperti dikutip dari BBC, Jumat (15/4/2016).
Faktor lain selain obesitas yang diduga bisa juga menjadi pemicu kanker rahim adalah usia, genetik, dan minimnya olahraga. Rata-rata kasus terbanyak ditemukan pada wanita yang telah melalui menopause berusia antara 40 sampai 74 tahun.
Baca juga: Kisah Kayleigh, Alami Menopause di Usia 26 Tahun karena Kanker Rahim(fds/vit)
Posted by:
Published :2016-04-15T08:51:00+07:00
Obesitas Diduga Dorong Kenaikan Kasus Kanker Rahim