"Saat itu ia sedang menjalani pelatihan untuk pekerjaan barunya. Tahu-tahu ia menelepon saya dan mengatakan hal itu. Saya yakin itu serius," kata Liam.
Lucy pun mencoba mendatangi klinik terdekat. Dokter di sana menduga wanita ini terserang scabies atau gatal yang dipicu oleh tungau kulit. Namun meski sudah diberi lotion untuk pengobatan, gatal di tubuh Lucy tak kunjung hilang.
Saat pulang ke Leeds, Liam melihat kulit istrinya sampai berdarah-darah hanya karena digaruk. Keduanya kemudian memutuskan mendatangi dokter lain yang memberinya antihistamine karena dikira gatal itu adalah reaksi alergi.
Baca juga: Hobi Garuk-garuk Bisa Picu Biang Keringat? Ini Kata Dokter
Namun setelah tiga kali bolak-balik ke dokter dengan keluhan yang sama, barulah kemudian Lucy dirujuk untuk menjalani ultrasound. Saat itu perutnya juga terasa sakit dan kulitnya menguning dengan gatal yang tak mau pergi.
"Lagi-lagi dikira batu empedu, tetapi dari mesin ultrasound tidak terlihat apa-apa, jadi Lucy dikembalikan ke dokternya," kata Liam.
Hingga akhirnya di penghujung bulan Agustus, Lucy dikeluarkan dari pekerjaannya karena terlalu sering cuti sakit. Saat itu Lucy mengeluhkan dadanya yang terasa sesak. Liam lalu membawanya ke IGD Dewsbury Hospital di mana mereka melakukan tes fungsi hati.
"Hasilnya luar biasa. Kadar bilirubinnya mencapai 395, padahal seharusnya hanya 17," ungkap Liam.
Akhirnya Lucy dirawat di rumah sakit selama lebih dari tiga pekan, sekaligus untuk mengetahui apa yang sedang terjadi padanya. Pada bulan September, Lucy dipindahkan ke St James's Hospital, Leeds dan diperiksa oleh lima dokter konsultan sekaligus, sebelum akhirnya menjalani scan dan ditemukan adanya penyumbatan di saluran empedu kirinya.
Namun akhirnya pada bulan Oktober 2013, barulah ketahuan bila sebenarnya Lucy mengidap kanker saluran empedu.
Sayangnya kankernya sudah pada stadium lanjut sehingga tak dapat dioperasi. Satu-satunya yang bisa ditawarkan hanyalah kemoterapi. Di pertengahan sesi kemo, Liam dan Lucy akhirnya menikah pada bulan Oktober 2014.
"Ia tidak terlihat sakit sama sekali, dan menjadi pengantin paling cantik yang pernah saya lihat," puji Liam.
Namun kebahagiaan mereka tak berselang lama. Dua hari selepas Natal, Lucy tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit. Ia telah mengalami pendarahan internal karena tumor menekan pembuluh darah di livernya. Dokter juga telah memberitahu keduanya bahwa tak ada yang bisa dilakukan untuk menghentikan kanker tersebut.
Lucy memang bisa bertahan hingga hari Valentine tahun lalu. Namun dua hari setelahnya, ia kembali lagi ke rumah sakit untuk menjalani bypass di pembuluh darahnya, tetapi tak pernah bangun lagi dan meninggal dunia pada tanggal 20 Februari 2015 dalam usia 29 tahun.
"Tidak ada satupun orang yang bisa mengerti perasaan saya, tetapi saya tak mau orang-orang merasakan hal yang sama. Saya ingin penyakit ini diketahui banyak orang dan dicegah," tutupnya.
Baca juga: Jangan Asal Pakai Obat, Tak Semua Bercak Putih di Kulit Adalah Panu
Tren kanker saluran empedu atau cholangiocarcinoma konon memang sedang meningkat. Di tahun 2010, 1.832 penduduk Inggris didiagnosis dengan kanker ini dan 1.720 di antaranya meninggal dunia. Tiga tahun berikutnya, 1.965 terdiagnosis dan jumlah korban meninggal mencapai 2.161.
Prof Simon Taylor-Robinson, konsultan liver dan peneliti dari Imperial College, London menjelaskan, tak banyak yang tahu tentang penyakit ini. Apalagi saluran empedu berukuran sangat kecil, sehingga bila ditumbuhi tumor, maka besarnya juga tak seberapa dan sulit terdeteksi.
Namun ia mengakui belakangan penyakit ini mulai banyak ditemukan, bahkan pada pasien anak dan remaja, dengan contoh kasus pada remaja berumur 12 tahun.(lll/up)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
Posted by:
Published :2016-02-25T18:56:00+07:00
Gatal Sekujur Tubuh Ternyata Gejala Kanker bagi Wanita Ini