Pasien berusia 26 tahun yang disebutkan namanya diketahui dalam keadaan sehat stabil. Operasi sendiri berlangsung selama 9 jam dan tidak memiliki hambatan berarti.
"Pasien dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gangguan apapun. Tim dokter berharap pasien dapat hamil dan memiliki anak seperti yang diinginkan," demikian pernyataan dari Cleveland Clinic, dikutip dari Reuters, Senin (29/2/2016).
Baca juga: RS Ini Kantongi Izin Pertama untuk Transplantasi Organ dari Pasien HIV
Cangkok rahim atau transplantasi uterus dilakukan pada pasien dengan 'uterine factor infertility (UFI). UFI merupakan keadaan orang yang mandul karena terlahir tanpa uterus atau rahim; kehilangan rahim karena suatu alasan; atau memiliki rahim namun tidak dapat berfungsi dengan baik.
Organnya sendiri didapatkan peneliti dari pendonor yang rata-rata sudah meninggal. Hal ini untuk menghindari adanya komplikasi dari proses transplantasi yang mungkin didapat jika peneliti memutuskan memakai donor yang masih hidup.
Tahun lalu, tim dokter dari University of Gothenburg, Swedia berhasil membantu proses persalinan seorang ibu yang bisa memiliki anak setelah menjalani transplantasi rahim, dan ini merupakan yang pertama di dunia.
Dan hingga saat ini belum ada yang bisa menyaingi Swedia dalam terobosan baru itu. Sebab mereka telah berhasil melakukan 9 kali transplantasi rahim. Empat dari pasien cangkok saat ini sedang mengandung, dan lima lainnya sudah melahirkan.
Baca juga: Adelia, Balita Pasien Cangkok Hati Pertama di RSUP Dr Sardjito(mrs/ajg)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
Posted by:
Published :2016-02-29T15:46:00+07:00
Rumah Sakit Ini Sukses Lakukan Cangkok Rahim Pertama di AS