Karena infeksi yang ia alami, Emily dirawat di Intensive Care Unit (ICU) selama tiga hari dan kini, ia kesulitan berjalan. Emily merasa kelelahan dan untuk berjalan, ia harus menggunakan alat bantu. Emily mengisahkan mulanya ia merasa lelah, demam, dan sakit kepala. Namun, Emily menganggap itu akibat dari stres yang ia alami.
Hingga akhirnya Emily merasa ada cairan abnormal yang keluar dari vaginanya dan ia periksa ke dokter. Tapi kala itu, dokter tidak melakukan pemeriksaan internal. Justru, ibu Emily, Diana, yang bersikeras menyuruh Emily mandi dan mengecek apakah ia tidak lupa melepas tamponnya.
Baca juga: Hampir Mati Karena Pakai Tampon Saat Menstruasi
"Saya ke kamar mandi dan benar saja, Saya menemukan tampon di vagina saya yang sudah tidak keruan lagi bentuknya, berwarna hitam, dan berbau busuk. Setelah mencopot tampon itu, tubuh saya langsung terasa dingin, linglung, dan sakit kepala diiringi jantung berdebar," kisah Emily kepada Kent Online.
Diana pun segera membawa putrinya ke rumah sakit. Diketahui, tekanan darah Emily amat rendah dan ia mengalami Toxic shock syndrome (TSS), infeksi bakteri yang jarang tapi mengancam jiwa. Untungnya, dari pemeriksaan X-ray diketahui infeksi tidak menyebar ke organ vital Emily. Lewat apa yang ia alami, Emily mengingatkan para wanita untuk berhati-hati jika memakai tampon.
"Saya harap cerita saya ini bisa membantu orang lain utnuk menjaga kesehatannya terutama di masa-masa yang membuat stres. Kemudian hati-hati jika hendak mengenakan tampon meski saya sendiri tidak akan lagi pakai tampon," tutur mahasiswa jurusan kriminologi University of Canterbury ini.
Dikutip dari Daily Mail, NHS Choice mengungkapkan jika TSS disebabkan oleh staphylococcus aureus dan streptococcus pyogenes, yakni bakteri yang normal hidup di kulit, hidung, atau mulut. Tapi, ketika masuk ke aliran darah, bakteri tersebut dapat melepas racun yang bisa merusak fungsi organ vital.
Gejala TSS di antaranya suhu tubuh di atas 38,9 celcius, pingsan, muncul ruam merah, dan terjadi infeksi di beberapa organ tubuh. Pemakaian tampon cukup sering menyebabkan TSS. Penanganan TSS pun diperlukan sesegera mungkin karena jika tidak ditangani segera, TSS bisa menyebabkan syok dan kerusakan organ yang mengakibatkan kematian.
Baca juga: Ini Sebabnya Perempuan Sering Mengeluh Nyeri Saat Menstruasi
(rdn/up)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
Posted by:
Published :2016-02-26T16:42:00+07:00
Lupa Lepas Tampon, Emily Kena Infeksi Bakteri dan Hampir Meninggal