"Ayah saya meninggal karena kanker, ibu kanker payudara. Tiga sepupu saya terdeteksi kanker, dua orang di antaranya meninggal," kata Bima dalam Puncak Peringatan Hari Kanker Sedunia 2016 di Bogor, seperti ditulis pada Kamis (25/2/2016).
Bima mengisahkan, ayahnya yang berprofesi sebagai polisi meninggal setelah sebelumnya mengidap kanker darah. Demikian juga ibunya, meninggal setelah dinyatakan mengidap kanker payudara.
Baca juga: Abimana Aryasatya: Kanker Payudara Bukan Lagi Hal Tabu Buat Cowok
Menurutnya, kanker bukan hanya faktor keturunan. Pola hidup yang tidak sehat juga sangat berpengaruh terhadap risiko kanker. Bahkan, seseorang yang pola hidup yang sehat pun masih punya risiko terkena kanker. Bima mencontohkan ayahnya sendiri, yang menurutnya sangat rajin olahraga.
"Kita manusia, hanya bisa berikhtiar. Oleh karena itu, hari ini kita berikhtiar, mari bersama-sama kita hidup dengan pola yang sehat, berikhtiar bagaimana warga hidup sehat dan menekan angka kanker," ajak Bima.
Khusus di Kota Bogor sendiri, ada sekitar 162 kasus kanker yang tercatat hingga akhir tahun 2015. Kanker payudara tetap menjadi kasus tertinggi di Kota Bogor. Meski demikian, kasus kematian karena kanker masih berada di urutan kedua di Kota Bogor setelah penyakit jantung.
"Berdasarkan data di tahun 2015, ada 162 penderita kanker di Kota Bogor. Sebanyak 82 di antaranya adalah penderita kanker payudara, 7 kanker leher rahim, kanker paru dan lainnya," papar Bima.
Baca juga: Begini Cara Termudah Deteksi Kanker Payudara
(up/up)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
Posted by:
Published :2016-02-25T07:41:00+07:00
Punya Ortu Pengidap Kanker, Bima Arya Ajak Warga Terapkan Pola Hidup Sehat